Selasa, 21 Mei 2013

Belajar Teknik Panning Dalam Fotografi


Apa itu Panning? 


Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan benda yang bergerak. Ide dibalik teknik panning ini adalah untuk mengatasi masalah dalam menangkap objek yang bergerak cepat. Ciri-ciri foto dengan menggunakan teknik panning adalah fokus dengan tajam terhadap objek yang bergerak sedangkan background nya blur atau kabur. 
F1 GP by Prescott

Bagaimana cara teknik foto panning
  • Pilih Shutter Speed yang lebih rendah dari yang Anda sering gunakan. Mulai dengan 1/30sec kemudian coba-coba dengan Shutter Speed yang lebih rendah. Shutter Speed yang digunakan tergantung pada jumlah cahaya dan kecepatan objek, gunakan 1/60sec hingga 1/8sec. 
  • Posisikan diri Anda di tempat dimana pandangan Anda terhadap objek tidak akan terhalang oleh siapapun, atau apapun. Juga mempertimbangkan latar belakang objek Anda, meskipun akan blur namun jangan sampai mengganggu terhadap objek Anda. Background yang berwarna atau cenderung menghasilkan blur yang bagus. 
  • Jika Anda menggunakan lensa yang panjang, gunakan tripod atau monopod dengan head yang bisa berputar agar pergerakan kamera mulus dalam mengikuti objek. 
  • Jika Anda menggunakan kamera dengan auto focus motor Servo Anda dapat membiarkan kamera melakukan focus mengikuti pergerakan objek dengan menekan setengah tombol Shutter. 
  • Jika kamera Anda tidak memiliki auto focus yang cukup cepat Anda harus melakukan pra-fokus pada kamera Anda di tempat dimana Anda akan menekan tombol Shutter. 
  • Ikuti pergerakan objek sambil menekan setengah tombol Shutter untuk mengambil focus pada objek, jika pergerakan tangan Anda sudah relative sama dengan objek maka tekan penuh tombol Shutter (lakukan selembut mungkin untuk mengurangi guncangan kamera). 
  • Setelah Anda menekan tombol Shutter terus ikuti arah pergerakan objek sampai proses pengambilan gambar selesai. 
  • Terakhir jangan lupa practice, practice and practice. Lakukan banyak latihan dalam mempraktekkan teknik Panning.

Teknik Foto Bulb Dalam Fotografi


Teknik Foto Bulb Fotografi pada umumnya foto bulb dilakukan pada malam hari.Mengapa Teknik Bulb diambil pada waktu malam hari ?? Karena pada malam hari cahaya yang ada sangatlah minim, jadi amat sangat memungkinkan untuk melakukan pengambilan foto dengan speed yang sangat rendah.

Dengan melakukan penyesuaian pada diafragma dengan bukaan kecil,sangat memungkinkan lagi untuk mendapatkan speed yg rendah.Namun Foto Bulb tidak hanya memungkinkan dilakukan pada malam hari namun juga siang hari tetapi tetap di tempat – tempat tertentu yang mempunyai pencahayaan minim.

Berikut adalah cara atau tips dalam teknik bulb yang munkin berguna :
  • Biasanya Foto bulb dilakukan pada malam hari.
  • Gunakan speed rendah atau bulb, speed lebih dari 3 detik.
  • Karena menggunakan speed rendah, untuk mengimbangi gunakan bukaan atau nilai f besar, f11 sampai f30, gunanya agar gambar bisa terlihat detail keseluruhan tanpa deph of field dan agar cayaha tidak terlalu fler atau terlalu terang.
  • Karena menggunakan kecepatan rendah, agar tidak ada goncangan saat mengambil gambar agar terjadi flug atau gambar yang gerak, maka gunakanlah alat bantu berupa tripod. Kalau tidak ada tripod, alternatif lain adalah seting kamera dengan timer, dan letakan kamera di landasan yang datar dan jauh dari goncangan.

Selasa, 07 Mei 2013

Tips Memilih Kamera Digital SLR

Bagaimana memilih kamera digital atau DSLR pertama kalinya. Untuk itu kamu perlu menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:
  1. Berapa maksimal budget  atau dana yang tersedia?
  2. Apa kira-kira objek yang kamu akan sering foto?
  3. Fitur apa yang kamu pasti akan gunakan saat memiliki kamera DSLR?
  4. Apakah akan digunakan untuk jalan-jalan atau bepergian ke tempat yang keadaan lingkungannya ekstrim?
  5. Mau sejauh mana serius di fotografi?
Sudah jawab kelima pertanyaan di atas? Jika ada yang belum, catat ya; Ok, mari kita bahas.

Berdasarkan Budget

Ini adalah cara paling cepat menentukan kamera, karena budget buat kebanyakan orang pasti ada batasnya. Budget yang kami maksud termasuk semua asesoris dasar fotografi, yaitu kamera dan lensa, tas kamera, kartu memori, filter dan alat bersih-bersih kamera tentunya. Untuk asesoris dasar ini, sediakan setidaknya 1 juta. Kami anggap untuk pemula menggunakan lens kit, maka gambaran memilih kamera adalah:
  • Minimal (kurang dari 5 juta)
    Bisa beli kamera bekas atau second hand seri pemula, cari lah yang kondisi nya masih baik dan terawat. Kamera lawas yang dirilis 2 sampai 4 tahun yang lalu tidak akan terlampau jauh kualitas foto yang dihasilkan dengan kamera pemula keluaran terbaru. Contohnya adalah Nikon D3100, D3000, D70, D40, Canon 1000D dan 1100D.
  • Menengah (dibawah atau mendekati 10 juta)
    Ini adalah budget yang ideal untuk memulai hobi fotografi, kita bisa memilih kamera seri prosumer keluaran baru atau kamera lawas yang setingkat lebih tinggi dari kamera pemula. Contohnya Nikon D5100, D90, D300, D200, D80 atau Canon 450D, 500D, 550D.
  • Lumayan (belasan juta)
    Budget yang sangat diperlukan kalau kita ingin merambah ke level selanjutnya dari sekedar jeprat-jepret, kita sudah bisa memilih Nikon D7000, D300s atau Canon 7D, 60D dan 600D. Fitur-fitur kamera tingkat semi-pro hanya dapat didapati mulai dari seri ini.
  • Banyak (lebih dari 20 juta)
    Pada level ini kita sudah dapat membeli kamera full frame dengan sebuah lensa fix 50mm yang legendaris. Misalnya Nikon D700 dan Canon 5D Mark II. Bila memiliki dana yang lebih banyak lagi, kita bisa memilih D3s atau 1D ditambah beragam lensa profesional dan flash ke koleksi kita.
Ingat, bila dana terbatas, usahakan dana diutamakan untuk lensa. Karena bodi kamera nilai jualnya jauh lebih cepat turun dibanding lensa. Selain itu lensa yang tepat juga lebih menentukan hasil foto yang lebih maksimal ketimbang bodi kamera.

Berdasarkan Objek Foto

Semua kamera pada dasarnya dapat digunakan untuk memfoto apa saja, tetapi untuk memperoleh hasil maksimal, apalagi dengan dana terbatas kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan. Objek foto ini nantinya akan menentukan aliran fotografi kamu sendiri, misalnya:
  • Segala macam, mungkin ini adalah jawaban klasik dari pemula atau orang-orang yang belum memiliki kekhusuan dalam fotografi. Biasanya kalangan fotografer profesional hanya fokus pada satu atau sedikir saja aliran dari fotografi. Jika kita belum terlalu paham apa yang mau kita foto, maka membeli kamera digital dengan lensa kit adalah pilihan yang paling aman. Malah jangan-jangan kamu belum membutuhkan DSLR! Atau DSLR digunakan sebagai bagian dari gaya hidup? Itu sih pilihan masing-masing ya.
  • Buat jalan-jalan, event dan kegiatan sehari-hari, masih memungkinkan untuk lebih baik menggunakan kamera pocket/saku saja, kecil, simpel dan tidak bikin pusing saat nanti minta bantuan teman untuk bantu jepret. Karena jangan dikira bahwa dengan menggunakan DSLR, otomatis foto kita akan langsung jadi wah, belum tentu! DSLR dengan penggunaan yang tepat cocok digunakan di sini untuk mendapatkan foto yang lebih jernih atau untuk keperluan cetak ukuran lebih besar.  Pilih saja kamera kecil  dan gampang dibawa seperti Nikon D3100 dan D5100 atau Canon 1100D dan 550D.
  • Model dan portrait, dalam tahap ini barulah kita benar-benar membutuhkan DSLR, kalau kita cenderung menggunakan kamera untuk model dan portrait ini, maka budget sebaiknya disisihkan lebih besar ke lensa, karena untuk mendapatkan foto yang maksimal nantinya memerlukan lensa fix bukaan besar atau lensa medium hingga tele untuk menghasilkan bokeh yang baik.
    Walau pun kita bisa menggunakan lensa kita untuk keperluan ini, hasilnya tidak akan maksimal, jadi ada baiknya tentukan pilihan lensa dulu baru kemudian sisa dana digunakan untuk kamera. Nanti juga diperlukan asesoris tambahan lain seperti  flash atau speed light untuk menghasilkan foto yang lebih dramatis. Gunakan minimal kamera Nikon D90 atau D7000 untuk hasil maksimal atau Canon 60D dan 550D atau seri lain kalau perlu dengan lensa yang lebih baik.
  • Landscape atau lansekap dan pemandangan, ini merupakan salah satu aliran yang sangat populer di kalangan fotografer dewasa dan profesional. DSLR mutlak diperlukan apalagi digunakan untuk tujuan cetak ukuran besar. Sebaiknya dipilih kamera full frame karena kita bisa mendapatkan hasil yang lebih wide/lebar dan detail.
    Kita bisa memaksimalkan budget ke bodi kamera untuk hal ini, karena lensa cukup dibutuhkan fix 35mm atau lebih lebar, bahkan bisa digunakan lensa wide manual. Pilihan jatuh minimal ke Nikon D5100, D90, D7000 atau D700 dan Canon 5D Mark II dan Canon 60D.
  • Untuk Sport atau olah raga, apalagi kalau indoor dengan pencahaayan kurang, maka harus dipilih kamera semi pro atau lebih baik, misalnya Nikon D300s atau Canon 7D. Karena membutuhkan kecepatan fokus yang mumpuni dan kemampuan high iso dan fps (frame per second) yang tinggi untuk mendapatkan foto yang tajam. Hal ini tentu harus ditunjang oleh pilian lensa yang tepat.
  • Still dan objek atau macro, diperlukan DSLR yang kompatibel penuh dengan lensa khusus macro dan medium hingga tele untuk hasil yang maksimal. Pilihan kamera tidak terlalu penting selama dapat digunakan dengan lensa tersebut. Khusus untuk still fotografi, sebaiknya gunakan setidaknya Nikon D90 dan D7000 atau Nikon 60D untuk mengontrol multi flash atau strobist nantinya dengan lebih nyaman.

Berdasarkan Fitur Kamera

  • Fitur yang menjadi pertimbangan utama dipilihnya sebuah kamera digital SLR saat ini adalah HD video. Pastikan kamu membeli Nikon D3100 atau D7000 untuk hal ini, karena hanya ada di kamera rilis terbaru.  Untuk layar yang dapat dilipat dan dirotasi untuk kemudahan video, pastikan pilihan jatuh ke D5100 atau Canon 60D.
  • Juga perlu diingat, khusus Nikon sebaiknya pilih lah bodi kamera dengan motor fokus, misalnya D90 atau lebih baik. Ini untuk menjamin semua lensa AFD bisa auto fokus pada kamera, tetapi kamera tanpa fokus motor pun sudah cukup, jika kita menggunakan lensa AFS. Perlu dicatat bahwa lensa kit yang disertakan pada semua DSLR dapat auto fokus, jadi jangan khawatir.
  • Jika kita perlu bracketing, yaitu foto multi exposure atau multi intensitas pencahayaan, pastikan pilih D7000 atau lebih tinggi. Biasanya fitur ini sudah standar pada seri lama nikon dua digit Dxx, bahkan Canon support fitur bracketing dimulai dari seri paling rendah saat ini, 1100D.
  • Untuk keperluan strobist dan multi flash, pastikan ada fitur flash commander dan wireless remote di kamera yang kita pilih. Ini untuk kemudahan kita saat jepret nantinya atau kemudahan setup di studio dan lokasi foto. Lebih detail dibahas di artikel lain.
  • HDR, fitur ini juga hanya dijumpai di kamera rilis terbaru saja, saat ini hanya dapat ditemui di Nikon D5100. HDR dibahas lebih jauh di artikel terpisah.
  • Fitur terakhir yang jadi pertimbangan mungkin picture style (Canon) atau picture control (Nikon), ini menentukan tone atau warna hasil foto format JPG nantinya yang dihasilkan langsung oleh kamera. Untuk memperoleh setingan yang lebih leluasa, pilihlah Nikon D5100, D90 atau Canon 550D ke atas. Bila kita juga ingin mengontrol WB atau white balance dengan lebih leluasa, pilih Canon 60D atau seri yang setara di Nikon.

Berdasarkan Gaya Penggunaan

  • Bila kamera digital SLR akan digunakan di medan yang ekstrim misalnya sering digunakan di laut, pantai, padang pasir atau daerah sangat dingin, maka pastikan pilih minimal Nikon D7000/D300 atau Canon 7D. Hal ini akan mengurangi sedikit kekhawatiran karena kamera tersebut sudah dilengkapi weather shield yaitu pelindung dari hujan dan cuaca ekstrim. Tetapi tetap perlu berhati-hati  dalam penggunaannya, merawat dan membersihkan kamera setelah digunakan.
  • DSLR tidak menjamin foto yang kita hasilkan langsung otomatis menjadi bagus. Memerlukan pengetahuan dan teknis yang baik untuk menggunakannya, mode auto pun pada kasus tertentu, tidak akan banyak membantu. Jika kita sangat awam dan gak mau ribet, bisa jadi kamera saku pilihan yang lebih baik. Atau setidaknya, pastikan kamera DSLR tersebut tombol dan menunya mudah dipahami, di sini selera tiap orang berbeda-beda.
  • Kamera tingkat pemula seperti D3100 cenderung lebih mudah digunakan dan memiliki menu yang lebih simpel ketimbang kamera semi pro misalnya D300 atau D7000; Walaupun banyak tombol pada bodi kamera, kalau salah menggunakannya justru jadi mengacaukan hasil foto nantinya.
  • Kamera saku justru lebih gampang lagi, karena banyak memiliki menu bantuan untuk pengguna. Selain itu karena gambarnya yang kecil dan resolusi rendah, maka kesalahan atau kurang presisi dan detailnya sebuah foto justru jadi sedikit tersembunyi. Coba lihat foto hasil kamera blackberry kamu, fine fine aja tuh!

Berdasarkan Keseriusan Kita

  • Jangan sampai membeli kamera DSLR sekaligus lengkap dengan peralatan fotografi dan asesorisnya tetapi kemudian mendapati bahwa kita bosan atau tidak benar-benar suka dengan fotografi ini. Untuk jaga-jaga beli lah bertahap dan apabila kita tahu bahwa kita memerlukannya.
  • Kalau kita memang sekedar hobi saja atau untuk keperluan sekolah, kamera DSLR seri pemula seperti Nikon D3100 dan Canon 1100D sudah cukup. Nanti setelah belajar, kita akan tahu apa yang akan kita perlukan selanjutnya.
  • Bila kita berencana menggunakan kamera untuk mencari uang di bidang jasa fotografi atau menjual hasil foto ke media atau majalah, sebaiknya investasi yang layak dari awal dengan memilih kamera full frame seperti Nikon D3s, D700 dan minimal 5D Mark II. Kamera ini lebih tahan banting dan juga merupakan nilai jual sendiri terhadap klien kita.
Jangan terlalu fokus memikirkan atau dibatasi oleh gear atau peralatan fotografi, pada akhirnya teknik dan kreatifitas forografer lah yang nanti menentukan hasil foto yang lebih tajam, jernih dan enak dilihat. Nah, berdasarkan kriteria apa saja kamu memilih kamera? Sekarang sudah tahukan kamera seri apa yang cocok buat mu?

Sabtu, 04 Mei 2013

Teknik Foto Siluet atau Silhouette

Tips Teknik dan cara foto siluet pada saat sunset

Bagaimanakah cara menangkap foto seperti di atas? Ada beberapa teknik dan tips yang bisa anda coba untuk merekam gambar sebuah foto siluet (silhouette) pada saat sore hari di mana matahari akan tenggelam (sunset).

Perhatikan postur shape dan bentuk dari objek yang difoto

Postur dari objek yang difoto sangatlah penting dalam sebuah foto siluet. Karena yang akan kita tonjolkan dari foto siluet adalah bentuk dan lekukan tubuh dari sang model. Cobalah untuk memberikan arahan agar pose nya bisa menggambarkan garis tubuh dengan jelas. Bentuk dari siluet tersebut juga harus bisa menggambarkan apa yang sedang dilakukan oleh sang model. Seperti contoh di atas, sangatlah jelas bahwa objek sedang melakukan tendangan di udara ke sebuah bola.

Jangan ada siluet yang bertabrakan

Dalam mendapatkan siluet yang sempurna, anda harus memperhatikan siluet2 lain yang dihasilkan oleh background/latar dan foreground yang ada di sekeliling sang objek. Anda harus berusaha agar semuanya itu tidak saling berbentur. Jika beberapa objek saling bertabrakan atau overlap, maka siluet nya akan gagal, karena bentuk nya yang kurang maksimal. Contoh di bawah menunjukkan siluet 2 orang yang bertabrakan dengan garis horizon yang juga dalam bayangan. Akhirnya garis tubuh mereka kurang jelas.
Tips & Teknik foto siluet sunset
Sang fotografer telah menyadari kesalahannya dan dari situasi yang sama dia dapat mengambil gambar siluet yang lebih bagus. Dengan cara mengambil angle yang lebih rendah,dia dapat menghilangkan background2 yang mengganggu untuk mendapatkan siluet di sunset yang lebih maksimal.
Tips Teknik foto siluet sunset
Satu contoh lagi di mana sang fotografer menempatkan objek tepat tanpa meng-overlap dengan siluet foreground ataupun background yang mengganggu. Malahan, dijadikan ‘framing‘ yang sangat bagus.
Tips_Teknik_Foto_Sunset-4

Perhatikan Exposure

Untuk mendapatkan siluet yang sempurna, tentunya kita harus mencapai exposure yang sempurna. Mode yang paling bagus untuk kita gunakan pada situasi ‘backlit’ seperti ini adalah di posisi M atau manual. Pada posisi Auto, biasanya kamera akan rentan salah dalam memutuskan exposure yang tepat dikarenakan oleh cahaya yang amat terang dari matahari dan juga bayangan gelap dari objek. Untuk memahami cara menggunakan manual mode di kamera anda, silahkan menyimak artikel manual mode ini. Jika anda tidak mempunyai banyak waktu untuk mengukur pencahayaan melalui mode manual, anda bisa menggunakan teknik pengukuran auto seperti artikel ini.
Tips_Teknik_Foto_Sunset-29
Tips_Teknik_Foto_Sunset-34

Ber-eksperimen-lah dengan lensa yang berbeda

Dengan menggunakan lensa2 yang berbeda, kita akan bisa menciptakan karya foto yang berbeda dan unik satu sama lainnya. Foto berikut telah dibidik dengan menggunakan lensa 70-200mm di 200mm. Dengan menggunakan lensa tele, dan mengambil gambar dari jarak yang cukup jauh, sekitar 30 meter dari objek, perspektif akan berbeda dengan mata manusia biasa, jadi matahari di belakang objek akan terlihat lebih besar. Jika ingin mendapatkan efek matahari yang lebih besar lagi, maka gunakanlah lensa super tele + teleconverter yang sering para fotografer wildlife atau fotografer bola gunakan.
Tips_Teknik_Foto_Sunset-3
Foto berikut menggunakan lensa 16-35 di 35mm. Di sini, fotografer nya ingin mengambil sebuah gambar yang simple. Dengan menyembunyikan matahari di belakang objek, maka yang tersisa hanyalah siluet dari pasangan dan gradasi dari langit yang begitu indah.
Tips_Teknik_Foto_Sunset-5

Diafragma dramatis

Satu lagi teknik yang bisa kita manfaatkan untuk menambah kreatifitas kita untuk meng-capture sebuah foto sunset. Dengan menggunakan diafragma yang sempit, yaitu f16-f22, maka kita akan dapat mencapai efek yang biasa disebut “star burst effect”. Untuk menghasilkan ini, matahari atau sumber cahaya baiknya tidak terselubungi oleh awan. Berhati2-lah agar tidak langsung melihat ke matahari walaupun melalui kamera dalam waktu yang panjang karena itu dapat merusak mata.
Tips: gunakanlah “live view” mode di kamera anda untuk melihat, mengatur komposisi dan mendapatkan fokus untuk foto seperti ini, agar mata anda terlindungi.
Tips_Teknik_Foto_Sunset-36

Oldig yang menarik

Untuk melipat-ganda-kan estetika dari sebuah foto, olah digital sangat berperan penting. Teknik fotografi untuk mendapatkan exposure atau pengcahayaan yang sempurna tetaplah penting, namun sedikit sentuhan di photoshop akan sangat membantu membuat sebuah foto terlihat lebih indah. Di foto berikut, fotografer telah mengangkat saturasi dan contrast dari gambar, agar langitnya terlihat lebih keren dan dramatis lagi.








Tips_Teknik_Foto_Sunset-30

Tips_Teknik_Foto_Sunset-13
Jika kita mengambil gambar dalam format RAW, kita bisa bermain dengan “white balance” foto tersebut di software seperti Adobe Lightroom ataupun Photoshop. Dengan demikian, kita bisa memanipulasi warna dari langit dan sunset tersebut. Gambar berikut adalah contoh di mana sang fotografer telah menerapkan white balance yang agak “cool” atau kebiru-biruan, agar kesan romantis nya lebih terasa. Dan juga sangat membantu menjadikan menara yang berwarna merah itu menjadi pusat dari foto tersebut.
Tips_Teknik_Foto_Sunset-6

Gunakan Extra BackLit!

Anda pasti heran, apa gunanya menambah lighting extra dalam sebuah foto siluet di sunset? Nah, lihatlah contoh2 berikut. Cahaya yang terlihat di wajah model wanita ini sebenarnya bukan dari matahari sendiri, melainkan dari sebuah flash yang telah diletakkan di belakangnya. Warna orange nya itu dicapai dengan menggunakan gel berwarna dan dipakaikan di flash. Dengan menggunakan wireless trigger untuk menyalakan flash, maka jadilah foto ini. Cahaya matahari pada saat sunset sangatlah “hard” atau keras, dan hasil foto akan mendapatkan siluet atau bayangan yang hitam pekat tanpa detail sedikitpun. Dengan menambahkan sedikit flash dari samping belakang, maka kita akan mengisi bayangan tersebut dan kita akan dapat merekam wajah dan emosi dari model tersebut. Cahaya flash ini terlihat natural karena kita telah meniru cahaya orange dari matahari, dan jika dilihat secara sekilas, akan tampil bahwa cahaya yang jatuh di wajah model itu adalah dari matahari.
Tips_Teknik_Foto_Sunset-1
Tips_Teknik_Foto_Sunset-2
Tips_Teknik_Foto_Sunset-20

Pakailah objek2 yang menarik di sekitar untuk menambah estetika

Foto sebuah sunset akan sangat didukung dengan objek2, barang dan lokasi yang unik. Cobalah melihat sekitar daerah shooting, apakah ada objek yang menarik dan berbentuk unik yang dapat ditonjolkan dengan cara dijadikan siluet.
Contoh2 berikut ini menggunakan objek2 di daerah sekitarnya untuk menambah keindahan dari sunset itu sendiri.
Tips_Teknik_Foto_Sunset-28
Tips_Teknik_Foto_Sunset-25
Tips_Teknik_Foto_Sunset-16
Tips_Teknik_Foto_Sunset-15
Tips_Teknik_Foto_Sunset-10

Tetap kreatif dalam pose dan komposisi

Biasanya, foto siluet itu membosankan karena teknik fotografi ini termasuk gampang untuk dicapai. Namun, kreatifitas tetap bisa dikembangkan dengan lebih fokus pada pose model yang dibidik, dan juga komposisi dari gambar tersebut.
Dengan ber-eksperimen dengan pose yang berbeda, dan juga komposisi dan angle yang jarang dipakai, maka foto siluet akan menjadi lebih unik.
Tips_Teknik_Foto_Sunset-19
Tips_Teknik_Foto_Sunset-14
Tips_Teknik_Foto_Sunset-22



Tips_Teknik_Foto_Sunset-21

Apakah anda punya tips, teknik  cara foto siluet pada sunset yang bisa anda bagi? Apakah punya pertanyaan? Ketik komentar anda di bawah ini =)

Jumat, 03 Mei 2013

Kamera Digital Definisi Dan Cara Kerja

Cara Kerja Pengertian Kamera Digital

Cara Kerja Pengertian Kamera Digital: Kamera Digital ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda.
 
kamera digital cara kerja Cara Kerja Pengertian Kamera Digital Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memory yang menggunakan memory card.
Apabila kita mengetahui proses gambar di dalam kamera, maka pada saat melakukan pemotretan kita bisa memperhitungkan dan membayangkan akan seperti apa tampilan atau keluaran dari objek yang akan kita abadikan. Di dalam kamera
Pada saat kita menekan tombol shutter, maka di dalam kamera terjadi tahapan-tahapan untuk memproses gambar. Meskipun hanya merasakan sekilas saja, namun tahapan yang dilakukan di dalam kamera digital cukup panjang. Hanya saja, proses tersebut dilakukan dengan sangat cepat. Berikut adalah gambaran tentang proses tersebut :

 Cara Kerja Pengertian Kamera Digital  

cara kerja Kamera Digital


   1. Lensa menangkap gambar, lalu diteruskan ke bagian panel penangkap gambar. Penangkap gambar atau biasa disebut sensor CCD -yang juga berfungsi sebagai view finder- mengirimkan gambar ke LCD. Sementara pada kamera DSLR, gambar juga dilewatkan ke cermin pantulan yang merefleksikan gambar ke jendela intip (eye finder).
   2. Gambar yang ditangkap oleh lensa, dilewatkan pada filter warna yang kemudian akan ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length. Jarak ini pula yang akan menjadi faktor pengali pada lensa.
 
   3. Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel. Jadi istilah pixel atau megapixel pada kamera digital sebenarnya mengacu pada jumlah titik pada sensor ini. Semakin kecil sensor dan semakin banyak titik sensornya, maka akan semakin halus dan semakin tinggi resolusi gambar yang dihasilkan.
 
   4. Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar yang tugasnya memproses semua data dari sensor CCD menjadi data digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan sebagainya). Di bagian ini selain chipset yang berperan, software (firmware) dari kamera yang bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar. Kedua bagian inilah yang akan menentukan karakter dari kamera digital tersebut. Itulah sebabnya, setiap mereka kamera memiliki software dan chipset sendiri-sendiri pada kamera mereka.
 
   5. Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang dipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card. Biasanya, memory card berupa SD, CF dan sebagainya.
 
   6. Tahapan selanjutnya adlah proses yang dilakukan di luar kamera. Namun pada kamera digital modern, masih menyediakan opsi pencetakan langsung yang disebut PictBridge, ExifPrint dan sebagainya.

Fitur tambahan


          Kamera Digital berFitur tambahan berupa fungsi pada tingkat software lebih sering kita jumpai, misalnya penambahan frame foto, efek foto seperti sephia, black and white dll. Meskipun efek-efek ini sifatnya hanya sebagai tambahan, namun kadang sangat membantu mengurangi proses gambar pada saat di cetak.
       Beberapa fitur tambahan yang sangat berguna adalah backlight, yaitu memotret objek yang membelakangi sinar, white balance, pengenalan wajah untuk pemotretan model serta anti goyangan yang pada setiap kamera memiliki istilah yang berbeda-beda seperti anti shake, Mega OIS, VR (Vibration Reduction), Super steady shot, dan sebagainya.
Beberapa kamera kelas konsumer bahkan sudah dilengkapi dengan program yang secara otomatis mengatur pemotretan untuk event khusus seperti kembang api, pemotretan malam, outdoor, indoor, dan sport.
Selain mengerti komposisi dan teknik fotografi, menguasai perangkat merupakan bagian terpenting dari seni memotret. Bagi seorang fotografer, setia pada satu mereka tertentu sedikit banyak disebabkan karena penguasaan terhadap kamera yang bersangkutan, selain karakter dari kamera yang juga ikut menentukan.
Jadi, bila ingin mencari kamera yang terbaik, maka sebenarnya anda mencari kamera yang cocok dengan karakter dan kebiasaan anda. Jadi percayalah pada diri sendiri, karena hasil akhirnya toh anda juga yang menentukan.

kamera Pertama

Leica (kamera)



Ur-Leica, kamera pertama yang diproduksi Leica.
            Leica adalah merek kamera yang diproduksi oleh perusahaan Jerman bernama sama, Leica. Dalam sejarahnya, perusahaan yang memproduksi kamera ini dulunya bernama Optische Institut von Ernst Leitz of Wetzlar atau Pabrik Optik Leitz Wetzlar dan didirikan pada tahun 1869 khusus untuk memproduksi mikroskop. Pada tahun 1911, seorang fotografer dan ahli optik bernama Oskar Barnak bekerja pada perusahaan tersebut dan berhasil membuat kamera portabel Leica pertama yang menjadi awal dari pembuatan kamera 35mm. Pada tahun 1912, Max Berek juga bergabung dengan perusahaan tersebut dan menemukan sistem lensa Leica.  Produk kamera pertama yang diluncurkan perusahaan ini disebut Ur-Leica, dimana Ur berarti orisinil atau prototipe dan Leica dari singkatan Leitz Camera. Pada tahun 1924, Oskar Barnak berhasil menyakinkan Ernst Leitz II, menantu pemilik Leica saat itu, untuk memproduksi kamera 35mm hasil rancangannya.

Definisi Kamera


Sejarah Dan Definisi Kamera




                                             
Kamera merupakan alat yang berfungsi untuk menangkap dan mengabadikan
gambar/image. Kamera pertama kali disebut sebagai camera obscura, yang berasal dari
bahasa latin yang berarti “ruang gelap”. Camera obscura merupakan
sebuah instrumen yang terdiri dari ruang gelap atau box, yang memantulkan cahaya
melalui penggunaan 2 buah lensa konveks, kemudian meletakkan gambar objek eksternal
tersebut pada sebuah kertas/film yang diletakkan pada pusat fokus dari lensa tersebut.
kamera obscura pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan muslim yang bernama
Alhazen seperti yang dijelaskan pada bukunya yang berjudul Books of Optics (1015-
1021). Pada tahun 1660an ilmuwan Inggris Robert Boyle dan pembantunya Robert
Hooke menemukan portable camera obscura.Kamera pertama yang cukup praktis dan
cukup kecil untuk dapat digunakan dalam bidang fotografi ditemukan pertamakali oleh
Johann Zahn pada tahun 1685, nyaris lebih dari 150 tahun dari anggapan bahwa semua
ini mungkin terjadi.Kamera fotografi pada awalnya banyak yang menerapkan prinsip
model Zahn, dimana selalu menggunakan slidetambahan yang digunakan untuk
memfokuskan objek. Caranya adalah dengan memberikan tambahan sebuah platsensitif
di depan lensa kamera tersebut setiap sebelum melakukan pengambilan gambar.

Jacques Daguerre merupakan salah satu dari orang yang berperanan dalam dunia
perkembangan teknologi kamera sekaligus memberikan jasa pada perkembangan dunia
fotogarfi kita. Daguerre dilahirkan tahun 1787 di kota Cormeilles di PerancisUtara.Waktu
mudanya ia adalah seorang seniman. Pada umur pertengahan tiga puluhan ia merancang
"diograma", barisan lukisan pemandangan yang indah, dipertunjukkan dengan bantuan
efek cahaya. Sementara ia menggarap pekerjaan itu, ia menjadi tertarik dengan
pengembangan suatu mekanisme untuk secara automatik melukiskan kembali
pemandangan yang ada di dunia tanpa menggunakan kuas atau cat, iaitu: kamera. Di
tahun 1827 ia bertemu dengan Joseph Nicephore Niepce yang juga sedang mencuba
(yang sejauh itu lebih sukses) menciptakan kamera. Dua tahun kemudian mereka
bekerjasama. Di tahun 1833 Niepce meninggal, tetapi Daguerre tetap melanjutkan
percubaannya. Menjelang tahun 1837 ia berhasil mengembangkan sebuah sistem praktis
fotografi yang disebutnya"daguerreotype.

" Tahun 1839 Daguerre memberitahu publik secara terbuka tanpa
mempatenkannya. Sebagai ganjaran, pemerintah Perancis menghadiahkan pencen seumur
hidup kepada Daguerre dan anak Niepce. Pengumuman penemuan Daguerre
menimbulkan kegemparan penduduk pada saat itu dan ia menjadi seorang pahlawan yang
ditaburi berbagai macam penghormatan serta penghargaan, sementara metode
"daguerreotype" dengan cepat berkembang dan banyak digunakan oleh khalayak.
Daguerre sendiri segera pencen. Dia meninggal tahun 1851 di tempat asalnya di Paris.
Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan teknologi kamera semakin hari
berkembang semakin pesat. Fungsi penggunaanya pun semakin luas dirasakan oleh
berbagai pihak. Kamera bukan hanya digunakan untuk menangkap objek yang berfungsi
sebagai kenangan tetapi juga digunakan untuk menangkap objek yang sedang bergerak.
Seperti kamera video, kamera mikro, kamera sensor dan lain sebagainya.